Mujahadah Rubu'ussanah Kota Surabaya Bersama Hadratul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra

Mujahadah Rubu'ussanah Kota Surabaya Bersama Hadratul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra

Jumat, 02 November 2018, November 02, 2018
Surabaya - Dalam rangka memperingati tahun baru Islam dan hari Pahlawan, Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid Ra, hadiri pengajian Mujahadah Rubu'ussanah dan doa bersama di gedung Cak Durasim, jalan Gentengkali no 85 Surabaya, Kamis (01/11/2018).

 Sebelumnya Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra, bermalam di kediaman H. Lutfi, H. Hadi, H. Saiful Bahri dan H. Ridwan / Wawan selaku pendiri serta owner media Liputan Indonesia. Suatu kehormatan besar bagi mereka dan keluarga besarnya, dimana Kanjeng Romo berkenan menginap dirumahnya.

Mereka juga termasuk alumni Pondok Pesantren Kedunglo Kediri. Pengasuh Perjuangan wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo, Kediri Hadrotul Mukarrom Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid Ra dalam Mujahadah Rubu'ussanah dan doa bersama ini untuk mendoakan Keberkahan Bangsa.
 

Ratusan jamaah pengamal Salawat Wahidiyah mendengarkan fatwa amanat yang disampaikan Kanjeng Romo KH Abdul Latif Madjid Ra, tidak ada jamaah yang asyik ngobrol dengan jamaah lainnya.

Sebagian menundukkan kepala sambil memegang tasbih. Ada pula yang menangis ketika mendengarkan fatwa amanat. “Allah menciptakan manusia dan jin kecuali hanya untuk beribadah kepadaNya. Maka apa pun yang manusia lakukan, niatkan karena Allah.

Termasuk para pengamal Salawat Wahidiyah. Jangan bersalawat karena ingin diberikan rizki yang banyak. Jangan salawat karena ingin dibilang orang yang taat ahli ibadah. Maka berlatihlah mengendalikan hawa nafsu,” tutur Kanjeng Romo Hawa nafsu, adalah musuh paling berat bagi manusia. Karena nafsu tidak terlihat. Sedangkan musuh dalam berperang berwujud fisik. Melalui jamaah pengamal Salawat Wahidiyah, hawa nafsu tersebut diolah untuk menjalankan ibadah. Beberapa metode yang digunakan jamaah lain, hawa nafsu sering kali dilawan. Dalam perjalanan keagamaan, orang memang tidak boleh hanya berpedoman pada hakikat semata. Antara syare'at dan hakekat harus jalan dua duanya. Orang yang hanya berpedoman pada fiqih (syare'at), bisa jatuh kepada kefasiqan (kemaksiatan). Sedangkan orang yang hanya bertasawuf (hakikat) dengan meninggalkan fiqih (syare'at), bisa jatuh kepada zindiq (kesesatan aqidah). "Ini lebih berat. Risiko zindiq lebih berat," tegas Kanjeng Romo Kiai Ra.

 “Sedangkan pengamal Salawat Wahidiyah boleh melakukan hal yang wajar. Makanlah seperti apa yang kamu makan. Pakailah apa yang biasa kamu pakai. Namun hawa nafsu yang dilawan, sama saja ia beribadah bukan karena Allah. Puasa karena ingin melawan hawa nafsu, dzikir karena melawan keinginan untuk tidur. Memang berat beribadah hanya karena Allah. Maka metode Salawat Wahidiyah ini melatih untuk selalu ingat kepada Allah,” imbuhnya.
 

Dalam bersalawat, bacaan tersebut wusul atau nyambung kepada Rasulullah Muhammad SAW. Dengan harapan menyambungnya Rasulullah, apa yang dilakukan seorang hamba diridhoi Allah. Setiap waktu, dimana pun berada pengamal Salawat Wahidiyah dianjurkan bersalawat Yaa Sayyidii Yaa Rasulullah. Setiap helaan nafas yang masuk dan keluar selalu salawat. Baik secara lisan maupun di dalam hati. Penyampaian fatwa amanat tersebut sebagai rangkaian akhir mujahadah yang ditutup dengan doa.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kapolsek Genteng Kompol Ari Trestiawan, SH, SIK beserta jajarannya, mewakili Kapolrestabes Surabaya yang berhalangan hadir, di karenakan ada kegiatan di Polda Jatim.

 Syamsul Huda selaku Ketua panitia Surabaya menambahkan, " Temanya Acaranya Doa dan Sholawat Bersama Pejuang serta pengamal Wahidiyah. Namanya Mujahadah Rubu'ussanah Kota Surabaya Bersama Hadratul Mukarrom Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjid Ra, ini rutin di adakan setiap 3 bulan sekali, yang dilakukan disetiap Kota dan Kabupaten se Indonesia. Acara ini di hadiri oleh Romo Kyiai sendiri dan perwakilan Kapolrestabes Surabaya " Ujarnya .(tim)

TerPopuler